Destined To Be Great

Monday, April 19, 2010

Perumpaan Sebuah Pensil

Ada satu sesi refleksi yang cukup berkesan kepada saya, pada waktu mengikuti Sevice Champion Workshop, yaitu sebuah sesi refleksi tentang perumpamaan sebuah pensil... pls read hope u blessed, have a nice reading!!!
------

http://wallpapers.free-review.net/wallpapers/21/Colored_Pencil.jpgSeorang anak bertanya kepada neneknya yang sedang menulis sebuah surat.

"Nenek lagi menulis tentang pengalaman kita ya? atau tentang aku?" Mendengar pertanyaan si cucu, sang nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya, "Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang nenek pakai." "Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti" ujar si nenek lagi.

Mendengar jawab ini, si cucu kemudian melihat pensilnya dan bertanya kembali kepada si nenek ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari pensil yang nenek pakai. "Tapi nek sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya." Ujar si cucu. Si nenek kemudian menjawab, "Itu semua tergantung bagaimana kamu melihat pensil ini." "Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup, kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini." Si nenek kemudian menjelaskan 5 kualitas dari sebuah pensil.

"Kualitas pertama, pensil mengingatkan kamu kalau kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya" .
-- I do like this part, kita tidak boleh takut, jika kita ini sebuah pinsil maka berserahlah kepada sang pemakai, agar darinya ada hasil karya yang indah yang bisa dihasilkan.

"Kualitas kedua, dalam proses menulis, nenek kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik".
-- Meskipun kita tidak suka, tetapi kesakitan dan penderitaanlah yang membuat kita menjadi maju dan berkembang menjadi lebih bijaksana dan lebih kuat.

"Kualitas ketiga, pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar"
.. begitu banyak kesalahan dalam hidup yang telah kita buat, jangan pernah jadi menyerah karena kita melakukan kesalahan. Tapi perbaiki dan belajar menjadi lebih baik melalui kesalahan-kesalahan kita.


"Kualitas keempat, bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu".
-- apa yang ada didalam kita yang jauh lebih penting. Orang mungkin akan tertarik dengan penampilan luar kita pada mulanya, tetapi yang membuat mereka akan tetap bertahan dalam hidup kita adalah apa yang ada didalam kita. Apakah anda setuju??


"Kualitas kelima, adalah sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan".
-- Goresan apakah yang kita tinggalkan dalam hidup kita??? mungkin ini perlu dijadikan pertanyaan. Apakah orang merasa bahagia jika ada disekitar kita atau tidak??


Belajar menjadi seperti pensil..

Dapatkan Artikel saya langsung ke email anda, masukkan email anda :


5 comments:

Jafeto said...

bener-bener bikin sadar, banyak sekali dingatkan tentang kehidupanku melalui perumpamaan pinsil ini :)

METAMORPHOSIS said...

ilustrasi yang sangat menyentuh :>

Jafeto said...

bener banget hahahah.. ak jadi sadar banyak hal :)

dunia kecil indi said...

Nice post ;)

restoran jepang said...

ane jadi inget sama guru ane,soalnya dulu pas sekolah pernah di ceritain tentang pensil ini

© Jafeto, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena